Tentang Dami Im


Dami Im Image courtesy of Juan Staden

Dami Im adalah pemenang X Factor Australia 2013. Wanita muda Australia kelahiran Korea ini tercatat sebagai seorang kontestan X Factor yang sangat fenomenal. Publik Australia dibuat tercengang dengan kontras antara citra Dami sebagai seorang yang pemalu dan canggung di arena audisi dan bootcamp, yang kemudian menjelma menjadi seorang 'monster' di panggung kontes bakat itu. Bagaimana tidak, ia melahap semua genre musik yang ditawarkan untuk dibawakannya di panggung X Factor dengan sangat apik; dari balada, disko, pop, sampai rock --setelah sebelumnya sempat didepak dari kontes karena gugup sehingga lupa lirik lagu yang dibawakannya. Seorang pemirsa di Youtube sempat berkomentar: "Benar-benar saya akan panggil Dami Monster, jika saja ia bisa nge-rap." Semua itu memang didukung dengan vokal Dami yang powerful. Di ajang kontes bakat tersebut, Dami mendapatkan lima kali standing ovation berturut-turut dari semua juri, total delapan dari 10 live show.

Dami pindah ke Australia saat berusia 9 tahun. Penyanyi berusia 25 tahun ini tak pernah dikenali menyanyi sebagai bakatnya yang menonjol selama di sekolah. Namun ia memang seorang yang 'musikal' alias berbakat di musik. Ia menjadikan musik sebagai disiplinnya dan mendapatkan First Class Honours in a Bachelor of Music ketika belajar di University of Queensland. Dami memiliki skill piano sangat baik, juga biola. Untuk urusan genre musik, sebelum X Factor, Dami lebih banyak bersentuhan dengan Klasik dan Jazz.

Kemenangan Dami di X Factor Australia 2013 memang cukup fenomenal. Ia bersinar sejak awal seri pertunjukan itu digelar. Padahal, ia bukan termasuk yang diunggulkan. Memang pemirsa telah mengenali kualitas suaranya ketika audisi. Namun karena kesan pemalu dan canggung-nya, orang sama sekali tak berpikir bahwa ia seorang 'good performer'. Meminjam istilah seorang fan senior, perjalanan Dami di X Factor bagaikan kisah 'Ugly Duckling'; seseorang yang dipandang sebelah mata, kemudian menjelma menjadi sosok yang dicintai dan dikagumi banyak orang. Dami pun tetap ingin menjadi dan terlihat seperti dirinya sendiri; ia menolak operasi plastik agar tampak super imut seperti umumnya artis Korea.

Sisi lain seorang Dami yang membuat fans-nya sangat mencintainya adalah pembawaannya yang menyegarkan, ditambah dengan kepribadiannya yang rendah hati dan bersahabat. Dia sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang yang 'not cool, daggy, looser' alias seseorang yang 'nggak keren, ketinggalan jaman, dan pecundang.' Dan setelah se-terkenal sekarang, tampaknya kesan 'innocent' Dami tetap hidup dalam dirinya. Anehnya, justru itu lah yang membuat para fans semakin mengaguminya. Sebuah situs www.theguardian.com yang dikenal suka pedas mengkiritik talent show menyebut Dami sebagai 'deserving winner' atau pemenang yang memang 'pantas menang', dan kontestan ajang bakat yang 'the least annoying' atau paling 'TIDAK menyebalkan'. Publik musik juga mencintai Dami karena rasa sosial yang dimilikinya. Sejak lulus SMA dan menghasilkan uang sendiri dari mengajar musik, Dami telah mulai mensponsori anak tidak mampu dari negara berkembang seperti India dan Afrika; untuk hidup dan pendidikan mereka.

Dami Im, terlepas dari segala batasan teritorial yang mungkin akan membutuhkan waktu baginya untuk bisa dikenali oleh penikmat musik internasional --meskipun Dami telah memiliki apa yang dibutuhkan untuk itu-- tampaknya telah menjadi sosok artis dengan karakter universal yang bisa diterima oleh semua kalangan. Karena itu tidak mengherankan jika komposisi fans Dami sedikit unik; mulai dari anak-anak, remaja, wanita-wanita dewasa (baca: ibu-ibu, biasanya plus suami-suami mereka), dan laki-laki dewasa tentu saja. Tapi sedikit aneh bahwa banyak sekali Dami Army adalah kaum wanita.

Bisa jadi sempat terlintas di pikiran Anda; mungkin orang menyukai Dami hanyalah sebuah euforia sesaat sebagai respon klise masyarakat terhadap ajang adu bakat sebagaimana kita sering saksikan selama ini. Ada satu lagi fakta terkait komposisi penggemar Dami yang barangkali menjawab keraguan Anda tentang kapasitas seorang Dami; dimana sebagian mereka adalah orang lanjut usia yang telah bersentuhan dengan musik dari berbagai genre dan generasi. Belum lagi sebagian diantaranya adalah para guru dan pengajar musik di universitas. Seorang diantaranya bahkan menulis analisa cukup mendalam di sebuah blog tentang apa yang istimewa dari penampilan Dami di minggu pertama ketika ia menyanyikan lagu 'One' milik U2.

Di samping Australia, Dami juga telah mempunyai fan-base di beberapa negara dimana lagu-lagunya telah diperdengarkan di sana; Papua New Guinea, Singapura, Malaysia, Korea, Argentina, Brazil, USA, Kanada, India, dan akan menyusul negara-negara lainnya.

English version click HERE

Sumber: